Merapat ke NasDem Tower Temui Surya Paloh, Begini Penjelasan Anies

Jakarta, CNBC Indonesia – Calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan, menyambangi NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2024) petang. Anies tiba pukul 17.46 WIB dan disambut elite Partai NasDem antara lain Anggota DPR RI Sugeng Suparwoto.

Anies yang mengenakan kemeja putih dan jas hitam langsung menuju ruang kerja Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Setelah bertemu satu jam 15 menit, Anies menemui pewarta yang menunggunya di lobi NasDem Tower.

“Dengan MK tadi sudah menyampaikan putusannya, maka sore ini saya bersilaturahmi dengan partai pengusung, mampir Pak Surya Paloh ketum Partai NasDem,” ujarnya.

Menurut Anies, dia akan melanjutkan silaturahmi ke DPP PKB di mana ketua umumnya merupakan cawapres nomor urut 01, Muhaimin Iskandar. Besok, lanjut dia, DPP PKS akan menjadi destinasi selanjutnya.

“Jadi menyampaikan kepada partai-partai pengusung atas amanat yang kemarin diembankan. Amanatnya sudah dijalankan, proses sudah sampai di ujung, jadi kemudian silaturahmi menyampaikan bahwa tugas sudah dijalankan,” kata Anies.

Dalam Sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden di gedung MK, Jakarta, Senin (22/4/2024), MK menolak seluruh permohonan yang dilayangkan Anies-Muhaimin. Merespons hal itu, Surya Paloh menghormati putusan MK.

“Hari ini MK telah memberikan putusan menolak seluruh gugatan, apa sikap kita? Saya pikir bagi NasDem ini adalah keputusan final dan mengikat bagi seluruh prosedur hukum yang kita miliki di negeri ini,” kata Paloh dalam jumpa pers di kantornya seperti dilansir detik.com.

“Kita menghormati dan menghargai itu. Ini jelas, bahkan tentu tidak hanya sekadar itu, saya ingin mengingatkan semuanya, perjuangan kita bersama untuk membangun negeri ini tidak boleh terhenti. Tidak boleh juga harus merasa dikecilkan karena ada satu keputusan yang tak sesuai dengan harapan kita. Ini konsekuensi dari demokrasi ini,” lanjut Paloh.

Sebagai negara hukum, menurut dia, ini merupakan keputusan peradilan yang tertinggi. Oleh karena itu, wajar bagi kita semua ibarat menutup buku lama dan membuka lembaran buku baru.

[Gambas:Video CNBC]